Keindahan Curug Malela di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat belakangan menarik perhatian wisatawan. Bentuk curug yang melebar itu bahkan disebut mirip dengan Air Terjun Niagara yang ada di perbatasan Amerika-Kanada. Oleh karena itu, Curug Malela dikenal dengan sebutan The Little Niagara. Indahnya pemandangan yang ditawarkan Curug Malela tak lepas dari pandangan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Ia bahkan mengunggah video tentang Curug Malela di akun Instagramnya @ridwankamil, pada Jumat (16/10/2020).

“Curug Malela, bukan Milea. Salah satu air terjun terbesar di Jawa Barat. Infrastruktur akses dan ruang istirahat untuk pengunjung sudah diperbaiki agar nyaman dan tidak berpotensi mengotori lingkungan,” tulis pria yang akrab disapa Kang Emil dalam akun Instagram @ridwankamil. Ia juga menyebut bahwa Curug Malela merupakan salah satu program unggulan destinasi wisata dari dana Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tak lupa, ia mengajak serta wisatawan agar bisa berkunjung ke sana. Lalu, seperti apa Curug Malela? Apa saja yang ditawarkan oleh tempat wisata yang berjuluk The Little Niagara ini? Wisata alam dan spot selfie di Bandung Barat Menurut Bendahara sekaligus Koordinator Curug Malela Ecep Hermaeny, pihak pengelola memang menggagas tempat ini sebagai wisata alam. “Wisata alam dengan menawarkan curugnya yang indah, mirip seperti Air Terjun Niagara. Pengunjung bisa foto-foto mendekati air terjunnya,” kata Ecep saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/10/2020).

Air yang mengalir dengan deras di curug Malela berasal dari hulu sungai bagian utara Gunung Kendeng. Lokasinya ada di bagian barat Ciwidey. Sungai dari Gunung Kendeng itulah yang mengaliri dan lewat sungai Cidadap hingga Gunung Halu. Curug megah dengan ketinggian 60 meter lebar 70 meter Lanjut Ecep, Curug Malela memiliki air terjun dengan keindahan alam yang menakjubkan. Tak tanggung-tanggung, tinggi air terjun ini sekitar 60 meter dengan lebar 70 meter. Terdapat lima jalur air terjun yang terlihat gagah dan besar. Hal ini lah yang menjadi daya tarik wisatawan dan seolah-olah terhipnotis akan keindahan air terjun tersebut. Bagian dari 7 air terjun besar Fakta menarik dari Curug Malela yang perlu diketahui adalah, curug ini merupakan bagian teratas dari jajaran tujuh air terjun.

Setidaknya, ada enam air terjun lain yang membawahi Curug Malela. Secara berurutan setelah Curug Malela, ada Curug Katumiri, Curug Manglid, Curug Ngeubul, Curug Sumpel, Curug Palisir, dan Curug Pamengpeuk. Jika ingin melihat semua air terjun itu, kamu bisa meluangkan waktu lebih lama berada di Desa Rongga. Kamu bisa menginap di homestay milik warga setempat. Fasilitas Curug Malela Sejak infrastruktur akses dan ruang istirahat diperbaiki, wisatawan bisa lebih banyak menikmati fasilitas yang ada di Curug Malela. Wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan Curug Malela, tetapi juga bisa menggunakan beragam fasilitas seperti toilet umum, area parkir yang luas dan beberapa warung makan.

Untuk warung makan, pengunjung bisa melihat dan mengunjungi warung-warung penyedia makan minuman, seperti mi instan, soto, dan beragam menu lainnya. Ada juga bangunan yang berfungsi menjadi panggung atau gardu pandang untuk spot foto. Biasanya, pengunjung juga akan berfoto pada sebuah jembatan yang melintasi aliran sungai di bawah. Jembatan itu berada di area gardu pandang Curug Malela. Untuk tempat istirahat, pengunjung bisa duduk sejenak di sekitar area tersebut. Jelas Ecep, pengunjung bisa berjalan sekitar 100-200 meter dari lokasi. Waktu operasional Tertarik berkunjung ke Curug Malela? Kamu cukup atur waktu kunjungan ke sana. Curug ini buka setiap harinya pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Pada masa new normal, kamu tetap wajib mengikuti protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun atau air mengalir. “Kami imbau kepada setiap pengunjung agar supaya memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, dan hindari kerumunan,” ujar Ecep.

Harga tiket masuk Curug Malela

Bendahara dan Koordinator Curug Malela Ecep Hermaeny mengatakan, pengunjung bisa datang dengan membayar tiket masuk seharga Rp 5.500 per orang. “Kami buka pukul 08.00-16.00 setiap hari,” ujar dia.

Selain harga tiket masuk, pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi juga dikenakan biaya parkir. “Kalau naik sepeda motor Rp 1.000. Kalau naik mobil Rp 3.000,” imbuh Ecep.

Jika ingin datang, ia mengimbau agar wisatawan tetap menerapkan protokol kesehatan karena masih masa pandemi. Untuk itu, ia meminta wisatawan yang berkunjung selalu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan.

Cara menuju Curug Malela

– Naik kendaraan pribadi

Terkait akses menuju Curug Malela, Ecep mengatakan, semua akses sudah diperbaiki dan bisa dilalui ragam kendaraan. Cara paling mudah adalah jika kamu datang dari Kota Bandung. Jelasnya, kamu tinggal mengambil arah ke Cimareme. Jarak dari kota Bandung ke Curug Malela sekitar 75 kilometer (km) ke arah barat.

“Lalu belok kanan, ambil arah Batujajar. Kemudian ambil arah Cililin,” kata dia. Perjalananmu belum usai ketika sampai di Cililin. Kamu masih harus memacu kendaraan dengan mengambil arah ke Gunung Halu.

Ikuti saja arah tersebut hingga menemui plang ke arah Kecamatan Rongga. Jika sudah sampai di Rongga, maka perjalananmu sudah semakin dekat ke Curug Malela. Perjalanan akan mudah karena sudah ada plang menuju kawasan wisata Curug Malela dari sana. Perjalanan dari Kota Bandung ke Curug Malela memakan waktu sekitar 2-3 jam.

– Naik bus

Ecep menerangkan, jika menggunakan transportasi umum yaitu bus, kamu bisa naik dari Terminal Ciroyom. Pilih bus kecil atau elf jurusan Terminal Ciroyom-Bunijaya. Sampai di Terminal Bunijaya, kamu bisa melanjutkan perjalanan dengan kendaraan ojek motor menuju desa Cicadas. Sampai di Cicadas, maka artinya perjalananmu menuju Curug Malela sudah hampir sampai. Hal ini karena curug tersebut berada di Desa Cicadas. Dari sana, kamu hanya perlu berjalan kaki hingga sampai ke kawasan wisata Curug Malela.

928 Views

Suka dengan artikel ini ?

Beri rating yaa.

Average rating / 5. Vote count:

Belum ada rating, jadilah yang pertama.

× Ada yang bisa kami bantu ?